Review buku

Sabtu, 26 Desember 2015

Membaca itu hobi menyenangkan...

Hobi membacaku dimulai sejak aku bisa membaca. Kira-kira kelas 3 SD. Amat terlambat memang dibanding dengan anak-anak sebayaku, Ada beberapa faktor yang membuat aku lama untuk membaca, diantaranya adalah pekerjaan Bapakku yang tidak tetap. Sehingga tempat tinggalku juga sering berpindah dan tidak sempat merasakan sekolah TK. 
Karena keterlambatan membaca itulah yang menjadi semangat tersendiri. Segala jenis bacaan baik yang bisa aku mengerti atau tidak akan aku lahap. Dan saat aku bisa lancar membaca kebiasaan itu terus berlanjut, lalu parahnya sampai ke kamar mandipun aku tetap membaca. Mungkin itu bentuk balas dendamku pada buku. 

Sekarang puluhan bahkan mungkin mencapai seratus lebih buku yang sudah aku baca. Lebih banyak dalam bahasa Inggris daripada Indonesia. Bukan karena aku pintar dalam bahasa itu tapi ada tantangn tersendiri jika mampu paham memahaminya. Dan secara media, aku lebih sering membaca lewat Ebook Reader daripada buku konvesional. Alasanya utamanya adalah hemat. Cukup dengan kuota internet dan situs website yang memberikan E-book gratis, aku bisa membacapuas.

Hampir semua genre buku aku suka, tapi dua jenis genre yang paling aku suka yaitu fantasi dan sejarah. Dan semuanya harus ada unsur romansanya. Kalau tidak, akan terasa garing. 

Untuk itulah aku akan mencoba me-review buku yang pernah aku baca dari kacamataku. 
Semoga bermanfaat.


Sabtu, 12 Mei 2012

Kisah Cinta Sang Ratu Mughal

Mehrunnisa, The Twentieth of Wife
by Indu Sundaresan



- Cinta tak mengenal waktu maupun kasta.Inilah kisah sang gadis jelata yang telah membuat Sultan Jahangir jatuh hati, di negeri tempat Taj Mahal kelak dibangun.
- Gadis Persia yang menaklukkan hati pangeran Mughal.


Novel pertama dari Trilogi Taj Mahal ini diterjemahkan oleh penerbit Hikmah (PT Mizan Publika) dan yang aku miliki adalah cetakan pertamanya dengan cover disebelah kiri atas, sedangkan cetakan yang sekarang mempunyai cover seperti di kanan atas. 
Novel ini mengangkat sejarah tentang kesultanan Mughal yang saat itu memerintah Afganistan, Balochistan, dan sebagian besar anak benua India antara 1526 dan 1857. Pada abad tersebut, ini mungkin kerajaan terbesar di dunia dan agama rakyat Mughal adalah Islam. Antara tahun 1630-1653, Kaisar Mughal Shah Jahan, memerintahkan pembangunan Taj Mahal di Agra, India. Dan di novel pertama ini, mengambil kisah cinta antara Sultan Jahangir, ayah dari Sultan Shah Jahan, dan Mehrunnisa.

***
Sesuai dengan judulnya, tokoh utama dari novel ini adalah Mehrunnisa yang akan bergelar Nur jahan/Noor Jehan. Dia adalah wanita paling kuat dalam sejarah India dengan perjalanan hidupnya yang tidak mudah namun akhirnya berhasil mendapatkan cinta dan kekuasaan dalam istana Mughal. 
Kisah Mehrunnisa diawali dengan kelahirannya dalam perjalanan Ayahnya, Ghias Beg, seorang bangsawan Persia yang berusaha mencari kehidupan baru di India yang saat itu diperintah oleh Sultan Akbar. Berkat bantuan Malik Masud, Ghias Beg mendapat kepercayaan Sultan Akbar dan pekerjaan yang baik. Kemudian Mehrunnisa tumbuh menjadi gadis delapan tahun yang cerdas, tidak sabaran dan bermimpi menikahi pangeran Salim, putra Sultan Akbar. Mehrunnisa pertama kali melihatnya di pernikahan pangeran tersebut, setelah itu dia tertarik dengan kehidupan Zenana (harem sultan) dan mendapat kesempatan untuk dekat dengan permaisuri Akbar, Ruqqaya Begam. Dari sinilah dia bertemu dengan pangeran Salim, yang ketika itu dia telah menjadi gadis cantik dan mampu membuat pangeran jatuh hati. Namun terlambat untuk pangeran Salim meminang Mehrunnisa, karena dia telah dijodohkan dengan prajurit Persia oleh Sultan Akbar atas saran Ruqqaya. 
Tahun-tahunpun berlalu, pangeran Salim sibuk dengan usahanya untuk meraih tahta dan bersaing dengan putra tertuanya, Khusrau. Setelah sekian lama memperjuangkan haknya, pangeran Salim naik tahta saat usinya 38 tahun dan bergelar Jahangir.
Sementara itu Mehrunnisa telah memiliki seorang putri, Ladli. Pernikahannya dengan Ali Quli tidak bahagia, suaminya tidak mencintainya dan memiliki kecenderungan mendukung pangeran Khusrau untuk melawan Jahangir. Di sebuah pesta pertunangan antara keponakan Mehrunnisa, Arjuman Banu dan pangeran Khurram (anak Sultan Jahangir), mereka bertemu kembali. Api cinta diantara mereka muncul dan memicu keputusan Jahangir untuk menceraikan Mehrunnisa dari suaminya. Namun ditolak oleh suaminya.
Dan ketika Ali Quli terbunuh oleh pasukan Jahangir karena keterlibatannya dalam pemberontakan, Mehrunnisa hidup dibawah naungan Ruqqaya. Untuk menghasilkan uang, dia membuat Zari (baju khas India) wanita-wanita di Zenana. Ketika usianya menginjak 34 tahun, Mehrunnisa menjelma menjadi wanita cantik yang cerdas dan berbakat. Pertemuannya yang selanjutnya dengan Jahangir di sebuah bazar di istana, membuat sang Sultan kembali menginginkan Mehrunnisa. Dan kali ini, bagaimanapun orang-orang bergunjing dan menolak keinginan Sultan itu, Jahangir akan memastikan Mehrunnisa menjadi istrinya karena cinta, bukan karena tugas politik atau perintah ayahnya. 
***
Membaca novel ini, memberikan sebuah gambaran seorang wanita dengan segala keterbatasannya dan aturan-aturan yang membelenggunya pada masa itu namun tidak bisa menahan takdirnya untuk menjadi seorang Ratu. Mehrunnisa sendiri tidak terlalu dikenal dunia namun dalam catatan sejarah dia yang bergelar Nur Jahan, memiliki peranan yang besar dalam dinasti Mughal. Dibalik cadarnya dan tebalnya dinding Zenana, dia mampu mengukuhkan namanya sebagai ratu yang berkuasa, pintar, dermawan namun ambisius dan licik. Diluar semuanya itu, dia mendapatkan sesuatu yang tidak bisa dimiliki oleh wanita lainnya di Zenana istana yaitu cinta dan kepercayaan dari Sultan. 





Jumat, 11 Mei 2012

Home Fire by Luanne Rice

Deskripsi, 
Anne Davis has returned to the house where she grew up, trading her glamorous Manhattan lifestyle for a harsh winter on a wind-whipped New England island. Her marriage has crumbled in the wake of a tragic accident. Now she has returned to the home on Salt Whistle Road that has always meant shelter, security, family, and love. When she awakens one snowy night to a fire that roars through the old house, Anne escapes--but runs back into the blaze to save something so precious that it's worth risking her life for. It is that reckless act of blind desperation that sets a miracle in motion...

***
Novel impor bergenre psikologi-romance ini layak dibaca dan dimiliki. Beruntung, aku menemukan sebuah novel dengan komposisi tepat sesuai seleraku. 
Cerita dimulai dari sebuah kebakaran yang terjadi di sebuah rumah di pulau New England pada malam musim dingin, yang kemudian mampu diatasi oleh tim pemadam kebakaran setempat. Kemudian seorang laki-laki petugas pemadam kebakaran berhasil menyelamatkan seorang wanita cantik dengan tatapan mata kosong dan gelap, yang kembali masuk ke rumah tersebut hanya untuk mengambil sebuah tas. Dari pertemuan ini, kedua orang yang memiliki luka dari masa lalu masing-masing, terlahir hubungan asmara yang menyentuh. 
Sang tokoh wanita, Anne Davis, masih berduka atas kematian putrinya yang berusia empat tahun dan memilih tinggal di tempat kelahirannya dibanding kehidupan New York yang gemerlap, untuk menyendiri dan pergi dari suaminya yang mencintai wanita lain. Gabrielle, kakak perempuannya, menerimanya dan berusaha menghibur Anne namun gagal. Setelah mengenal Thomas Devlin, orang yang telah menyelamatkannya, Anne kembali menemukan cinta dan perlahan mampu menyembuhkan lukanya. Sosok Thomas yang berpostur tinggi besar dengan luka bakar disebagian tubuhnya, amat kontras bersanding dengan Anne yang mungil dan cantik. 
Dan kehadiran Anne dikehidupan Thomas, membuat laki-laki yang pernah kehilangan wanita yang dicintainya ini bahagia. Dengan perhatian dan kesabarannya, dia memberi kehangatan pada hati Anne.
Selain cerita cinta Anne terdapat tokoh Maggie Vincent, keponakan Anne, yang tak kalah menarik. Dari seorang gadis liar dan pembangkang yang berpacaran dengan pemuda tidak baik, berubah menjadi gadis rajin dan penurut. 
Novel ini mengutarakan tentang sedalam apapun luka yang pernah dialami itu bisa disembuhkan oleh cinta. Cinta itu bisa terwujud dalam diri seorang kekasih atau keluarga. Sehingga, cara terbaik untuk mempercepat penyembuhan luka itu yaitu dengan membuka hati dengan kehadiran orang disekitar kita yang memberikan perhatian dan cinta dengan tulus. Kita hanya bisa menyembuhkannya tidak bisa menghilangkan luka.





The Taj Mahal Trilogy by Indu Sundaresan

Biografi Penulis
Salah satu penulis perempuan yang berbakat selain Chitra Banerjee Divakaruni yang dimiliki oleh India. Dan keduanya menempuh ilmu di Amerika Serikat serta tinggal di sana. Tak jauh berbeda dengan penulis seniornya, dia memiliki sihir kuat dalam menciptakan sebuah kisah yang mampu membawa pembacanya mengagumi setiap karyanya. Novel yang berhasil melambungkan namanya adalah The Taj Mahal Trilogy atau Trilogi Taj Mahal. Terdiri dari The Twentieth Wife (2000), The feast of Roses (2003) dan Shadow Princess (2010). 
Indu Sundaresan lahir dan dibesarkan di India. Ayahnya, seorang
pilot tempur di Angkatan Udara India, juga seorang pendongeng seperti ayahnya, Kakek Indu. Dia besar dengan cerita mereka dalam berbagai tema-mitologi Hindu dan cerita fiksi gajah dan kuda yang hidup di padang gurun.
Dia datang ke Amerika Serikat untuk sekolah pascarsarjana di University of Delaware dan memiliki dua gelar : M.S dalam riset operasi dan M.A dalam ilmu ekonomi. Dan dia mulai menulis setelah lulus.
Buku The Twentieth Wife (2000), berdasarkan kehidupan Mehrunnisa, Ratu Nur Jahan, adalah kisah dari salah satu wanita yang paling kuat di India. ini adalah novel pertamanya yang diterbitkan. Disusul kemudian dengan  The feast of Roses (2003) ; The Splendor of Silence (2006); In the Convent of Little Flowers (2008) dan Shadow Princess (2010). Karyanya telah diterjemahkan ke dalam 20 bahasa hingga saat ini. 

Trilogi Taj Mahal, 
Musim Dingin 1577 : Seorang bangsawan Persia melarikan diri dari tanah airnya, mengarah ke timur menuju India dan Istana megah Mughal, kesultanan Akbar. Ghias Beg tidak bepergian sendirian, ia memiliki seorang istri yang hamil dan tiga anak yang masih kecil. Ketika keluarganya berhenti di Qandahar -kini dinamakan Afghanistan, di luar istana Mughal- istrinya melahirkan seorang bayi perempuan bernama Mehrunnisa. 
Tiga puluh empat tahun kemudian, anak ini menjadi istri seorang kaisar dan wanita paling kuat dalam dinasti Mughal. Mehrunnisa adalah istri keduapuluh (The Twentieth Wife) kaisar Jahangir, putra Akbar. Seorang wanita yang sangat dicintai suaminya hingga ia memberikan hampir seluruh kekuasaan kedaulatannya. 

Mehrunnisa menandatangani dokumen kekaisaran yang disebut Farmans dan mempunyai koin atas namanya, dan benar-benar mendapatkan kekuasaan selama enam belas tahun pernikahannya dengan Jahangir, dalam Pesta Mawar (The Feast of Roses). Keponakan Mehrunnisa, Arjumand (putri kakaknya dan cucu Ghias) menikahi salah satu dari anak Jahangir, Pangeran Khurram yang menjadi Kaisar Shah Jahan setelah kematian ayahnya. Ketika keponakannya ini meninggal saat melahirkan pada bulan Juni 1631, Shah Jahan membangun Taj Mahal untuk mengenangnya.

Tetapi cucu keponakan Mehrunnisa (cicit Ghias), Putri Jahanara yang mengambil peran penting dalam novel ketiga dari trilogi, Shadow Princess. Dia berumur tujuh belas tahun ketika ibunya meninggal dan ayahnya, yang dalam kesedihannya, bersandar pada dirinya sampai-sampai dia tidak pernah diperbolehkan untuk menikah. Sepanjang hidupnya, Jahanara harus menenangkan perang antar saudara yang masing-masing ingin tahta ayah mereka, dan terlibat dalam persaingan dengan saudara perempuannya, Roshanara - dalam mendukung saudara-saudara laki-laki mereka yang berbeda secara politik, dan jatuh cinta dengan bangsawan yang sama di istana, Najabat Khan.
Mempunyai kekuatan penuh dalam harem ayahnya, sangat kaya dengan setengah tanah milik ibunya yang diberikan kepada dia dan semua pendapatan tahunan ibunya, Jahanara masih gagal mengubah jalannya sejarah India dan harus menemukan cinta Najabat Khan dalam cara yang tidak konvensional.

Itulah sedikit ulasan tentang buku Trilogi Taj Mahal. Dalam post berikutnya akan diulas satu persatu dari buku tersebut, karena tidaklah cukup dalam ulasan singkat ini bisa menggambarkan keindahan dari masing-masing buku tersebut.